Thursday 26 March 2020

ZII

Dahulu kala seorang dara jelita tlah Allah pertemukan dg saya melalui cara yg agak sedikit berbeda. sedikit tak lazim. Kata kwn2nya, dia baik bgt, tapi ada satu hal yg membuat mrk sangat khawatir terhadapnya.oleh itu, mrk mengutus saya utk berbicara dgnya baik-baik. Tp bincang2 itu tak mendtgkan hasil malah berujung tragedi yg mgkn meninggalkan sedikit luka. dia tersinggung ketika wali klsnya menyebut ttg masalah yg menurut sy dan teman2nya hrs diselesaikan.

Maka kesal itu berubah menjadi beberapa sms yg kemudian msk ke inbok saya. sedih bukan kepalang krn seorg yg tak begitu kita kenal mengaku terluka krn mslhnya diketahui org. Astaghfirullah.
karena sy blm terlalu mengenalnya lalu saya hny membalas, "tgs saya mengingatkan. terserah didengar atau tidak. toh kamu juga bkn siapa2, sy baru saja kenal." Dan sms dg nada kejam itu saya tutup dg emo :"( ini.

Knapa saya bls sekejam itu, krn smsnya lumayan memancing emosi saya.

Emo :"( ini ternyata kmudian menghadirkan blsan darinya.
"Miss jgn sedih, sy janji berubah".

Dan saya ingat sekali saya menagis sesegukan dirmh membaca sms itu. padahal sy br mengenalnya beberapa bulan.

Berbulan setelah itu saya ternyata msh mendapat tgs utk memanggil dan menasehatinya. kwn2nya plus kwn saya menyerahkan mslh ini ke saya. "tlg nasehati dia, kmi uda gka tau lagi cara."

Sayapun kembali memanggilnya.

"Tolong neuk, tlg.. jgn terlibat dlm mslh ini. jangan. kamu anak baik, smart, smua org sayang melihat kamu ada diposisi ini. tlglah neuk. tlg."

Belum habis nasehat saya dia dg nada kesel bercampur sedih membantah dan pergi.

Lalu apa lain yg bs saya buat selain berdoa utknya. krn dia anak baik. dia hanya terpengaruh pergaulan.

Selain berdoa sendiri sy jg blg ke kwn2nya, tolong doain dia.

Dan ternyata doa kami alhamdulillah membawa hasil.
dia berubah dan rajin beribadah. tp lagi2 timbul mslh baru, sepertinya hal2 yg dia lakukan selalu saja memancing perhatian orang. Hingga akhirnya dia jatuh ke tangan saya :D saya jd ibunya di sekolah.. 

Saya tdk bs membayangkan bagaimana semua mslh yg kmi lalui dulu bs dia lupakan semuanya. Dia berubah. benar2 berubah. menjadi sangat manis.. sangat baik, dan ahh sangat meutuah. setiap berjumpa saya dia selalu memeluk. setiap sms ditutupnya dg 'sayang miss, ({})".

Betapa Allah Maha membolak balikan hati. Sekarang dia jadi salah seorang anak kesayangan sy. dan Allah jg tak henti2 menganugrahinya dg prestasi2 n nilai2 yg semakin hari smakin membaik. dia berhasil membuat saya terpana.

Suatu malam, skolah mengharuskan semua guru utk ikut sebuah acara di sebuah stadion bola. saya kebingungan harus minta jemput siapa. lalu saya tkanlah no.nya.
"Bersediakah engkau menjemputku?"

Tak perlu menunggu lama. "tentu bersedia, miss"

Dan malam itu kami pergi bersama, menunggu org2 lain dtg berdua, becerita byk hal, berdzikir dan berdoa sama2, di tempat yg sama, waktu yg sama, di bawah langit yang sama, menangis sama2.

Bayangkan sebuah kenangan yg lebih indah dari itu.. baru dg nya saya bs kluar malam dan pulang larut sangat larut setelah melantunkan berbait2 doa.

Di perjalanan pulang mendekati jam 00.00. Saya duduk di blakang keretanya, hanya berdua mengendarai malam. dia berkata, "gak nyangkaa ya miss, kita bisa pigi berdua tengah2 malam kek gini."

Dan haru itu hanya disaksikan pekat dan angin yg menderu yang mengibas2kan mukenanya ke arah saya. Alhamdulillah, batin saya. Semoga Allah menjagamu, shalihah.

Tiba di rmh dia menunggu, abunya anak2 membuka pintu. dia tak beranjak sampai pintu terbuka. Diaa, begitu setia.

Selesai berganti pakaian, saya mendapat tlp darinya. Sangka saya pasti mau ngabari uda di rumah. Tapi ternyata lebih dari itu.

"Happy bersdeeeeee miiiiiiss. smoga bla bla bla... Saya yang pertamakaaan??? "

Masya Allah dan haru itu tumpah ruah sekali lagi.. Mengingat tangisan saya pertama karena kenakalannya, dan tangisan2 selanjutnya hanyalah karena kebaikan2 dan ketulusan hatinya.

Ya Allaaah tlg jagalah dara cantikku, selamanya.. :") Aaamiin

No comments:

Post a Comment

JOGJAKARTA

Entah kenapa, Aku dan Jogja tak bisa akur. Meskipun aku sudah merinduinya sekian lama, tetap saja ketika mengunjunginya sekali dalam seumur ...