Wednesday 8 April 2020

Text - Non Text



Menurut Halliday text adalah bahasa yang dihasilkan dan tanggapi oleh manusia, baik yang mereka ucapkan, mereka tulis, mereka baca maupun yang mereka dengar dalam kehidupan sehari-hari. Bagian ini meliputi berbicara dan menulis. Hal ini dapat hadir dalam bentuk sebuah aksi, pembicaraan, obrolan di telpon, debat, pemberitahuan publik, pembicaraan pribadi,dan lainnya (1975: 123).
Secara etimologis, teks berasal dari penggunaan metafora kata kerja bahasa Latin textere 'weave', yang menunjukkan urutan kalimat atau ucapan 'terjalin' secara struktural dan semantik. Sebagai penghitungan nomina, biasanya digunakan dalam linguistik dan gaya untuk merujuk pada kumpulan kalimat atau ujaran sekuensial yang membentuk satu kesatuan dengan alasan COHESION linguistik dan COHERENCE semantic.
Berikut ini adalah karakteristik teks :
- Unit semantik yang penting sebagai bentuk interaksi
- Kohesif dan koheren; Tidak acak tapi terhubung
- Diucapkan atau ditulis; Bermode kesadaran linguistik
- Panjangnya variatif
- Membuat dan / dibuat berdasarkan konteks (sesuai situasi).
Werlich mengatakan bahwa teks adalah susunan unit sintaksis yang diperluas seperti kata, kelompok, dan klausa dan unit teks yang ditandai oleh koherensi antara unsur dan penyelesaian, sedangkan non- Teks terdiri dari urutan acak satuan linguistik seperti kalimat, paragraf, atau bagian dalam perpanjangan temporal dan / atau spasial
Beaugrande dan Dressler mendefinisikan sebuah teks sebagai kejadian komunikatif yang memenuhi tujuh standar tekstualitas, yaitu:
1.       Cohesion (Kohesi)
Kohesi menyangkut cara-cara di mana komponen permukaan teks dihubungkan dalam sebuah urutan.
2.       Coherence (Koherensi)
Koherensi terkait dengan cara-cara di mana konsep dan hubungan, yang mendasari permukaan teks, terkait, relevan dan digunakan, untuk mencapai komunikasi yang efisien.
- Concept adalah konten kognitif yang dapat diambil atau dipicu dengan tingkat konsistensi yang tinggi dalam pikiran.
- Relation adalah hubungan antara konsep dalam teks, dengan setiap tautan diidentifikasi dengan konsep yang terhubung dengannya.
3.       Intentionality
Niat mengacu pada perilaku pembuat teks dan niatnya karena pembuat teks menggunakan kohesi dan koherensi untuk mencapai tujuan yang ditentukan dalam sebuah rencana.
4.      Acceptability
Penerimaan terhadap sikap penerima teks bahwa teks tersebut harus merupakan rincian atau informasi yang berguna atau relevan sehingga perlu diterima.
5.      Informativity
Informativitas adalah sejauh mana isi teks sudah diketahui atau diharapkan untuk dibandingkan dengan yang tidak diketahui atau tidak terduga.
6.      Situationality
Situasionalitas mengacu pada faktor-faktor yang membuat teks relevan dengan situasi kejadian.
7.      Intertekstualitas
Intertekstualitas fokus pada faktor-faktor yang membuat penggunaan satu teks bergantung pada pengetahuan tentang satu atau beberapa teks yang sebelumnya ditemui. Jika penerima teks tidak memiliki pengetahuan sebelumnya tentang teks yang relevan, komunikasi mungkin rusak karena pemahaman teksnya kabur.

Selain ketujuh standar di atas, sebuah teks tidak akan komunikatif. Non-komunikatif teks dianggap sebagai non-teks

Kebanyakan ahli linguistik setuju bahwa teks terbagi atas lima : narrative, descriptive, argumentative, instruntive, dan comparison/contrast (yang disebuat teks explosive).

No comments:

Post a Comment

JOGJAKARTA

Entah kenapa, Aku dan Jogja tak bisa akur. Meskipun aku sudah merinduinya sekian lama, tetap saja ketika mengunjunginya sekali dalam seumur ...