Menurut Halliday text adalah bahasa yang dihasilkan dan
tanggapi oleh manusia, baik yang mereka ucapkan, mereka tulis, mereka baca
maupun yang mereka dengar dalam kehidupan sehari-hari. Bagian ini meliputi
berbicara dan menulis. Hal ini dapat hadir dalam bentuk sebuah aksi,
pembicaraan, obrolan di telpon, debat, pemberitahuan publik, pembicaraan
pribadi,dan lainnya
(1975: 123).
Secara etimologis, teks berasal
dari penggunaan metafora kata kerja bahasa Latin textere 'weave', yang
menunjukkan urutan kalimat atau ucapan 'terjalin' secara struktural dan
semantik. Sebagai penghitungan nomina, biasanya digunakan dalam linguistik dan
gaya untuk merujuk pada kumpulan kalimat atau ujaran sekuensial yang membentuk
satu kesatuan dengan alasan COHESION linguistik dan COHERENCE semantic.
Berikut ini adalah karakteristik
teks :
- Unit semantik yang penting sebagai bentuk interaksi
- Kohesif dan koheren; Tidak acak tapi terhubung
- Diucapkan atau ditulis; Bermode kesadaran linguistik
- Panjangnya variatif
- Membuat dan / dibuat berdasarkan konteks (sesuai situasi).
Werlich mengatakan bahwa teks
adalah susunan unit sintaksis yang diperluas seperti kata, kelompok, dan klausa
dan unit teks yang ditandai oleh koherensi antara unsur dan penyelesaian,
sedangkan non- Teks terdiri dari urutan acak satuan linguistik seperti kalimat,
paragraf, atau bagian dalam perpanjangan temporal dan / atau spasial
Beaugrande dan Dressler mendefinisikan
sebuah teks sebagai kejadian komunikatif yang memenuhi tujuh standar tekstualitas,
yaitu:
1.
Cohesion (Kohesi)
Kohesi menyangkut cara-cara di mana komponen permukaan teks
dihubungkan dalam sebuah urutan.
2.
Coherence (Koherensi)
Koherensi terkait dengan cara-cara di mana konsep dan
hubungan, yang mendasari permukaan teks, terkait, relevan dan digunakan, untuk
mencapai komunikasi yang efisien.
- Concept adalah konten kognitif yang
dapat diambil atau dipicu dengan tingkat konsistensi yang tinggi dalam pikiran.
- Relation adalah hubungan antara konsep
dalam teks, dengan setiap tautan diidentifikasi dengan konsep yang terhubung
dengannya.
3.
Intentionality
Niat mengacu pada perilaku pembuat teks dan
niatnya karena pembuat teks menggunakan kohesi dan koherensi untuk mencapai
tujuan yang ditentukan dalam sebuah rencana.
4. Acceptability
Penerimaan terhadap sikap penerima teks bahwa teks tersebut
harus merupakan rincian atau informasi yang berguna atau relevan sehingga perlu
diterima.
5.
Informativity
Informativitas adalah sejauh mana isi teks sudah diketahui
atau diharapkan untuk dibandingkan dengan yang tidak diketahui atau tidak
terduga.
6. Situationality
Situasionalitas mengacu pada faktor-faktor yang membuat teks
relevan dengan situasi kejadian.
7.
Intertekstualitas
Intertekstualitas fokus
pada faktor-faktor yang membuat penggunaan satu teks bergantung pada
pengetahuan tentang satu atau beberapa teks yang sebelumnya ditemui. Jika
penerima teks tidak memiliki pengetahuan sebelumnya tentang teks yang relevan,
komunikasi mungkin rusak karena pemahaman teksnya kabur.
Selain ketujuh standar di atas,
sebuah teks tidak akan komunikatif. Non-komunikatif teks dianggap sebagai non-teks
Kebanyakan ahli linguistik
setuju bahwa teks terbagi atas lima : narrative, descriptive, argumentative,
instruntive, dan comparison/contrast (yang disebuat teks explosive).
No comments:
Post a Comment